1. Sembilan Mentri Perempuan
Calon presiden nomor urut 01, Joko
Widodo menyebutkan bahwa ada sembilan menteri perempuan di kabinetnya, yaitu
Kabinet Kerja. "Di kabinet saya ada sembilan menteri perempuan yang
menempati tempat strategis. Misalnya Menlu, Menteri BUMN, Menteri Keuangan,
Menteri LHK, Menteri Kelautan dan Perikanan," kata Jokowi. Berdasarkan
penelusuran Kompas.com, menteri perempuan di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla saat
ini antara lain:
a.
Sri Mulyani, menjabat sebagai Menteri Keuangan
b.
Susi
Pudjiastuti, menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan
c.
Retno
Marsudi, menjabat sebagai Menteri Luar Negeri
d.
Rini
Soemarno, menjabat sebagai Menteri BUMN
e.
Nila F
Moeloek, menjabat sebagai Menteri Kesehatan
f. Puan
Maharani, menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
g. Yohana
Susana Yembise, menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
h.
Siti
Nurbaya Bakar, menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
2. Luas Jawa Tengah Lebih Luas dari Malaysia
Calon presiden nomor urut 02
Prabowo Subianto menyinggung masalah kesejahteraan pejabat di daerah yang tak
sebanding dengan luas wilayah yang ditanganinya.
Dalam pernyataan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra ini menyebutkan
bahwa luas wilayah Jawa Tengah lebih besar daripada Malaysia, padahal gaji
pejabat tersebut terbilang tidak tinggi. "Sebagai contoh, bagaimana bisa
seorang gubernur gajinya hanya Rp 8 juta? Kemudian dia mengelola provinsi,
umpamanya Jawa Tengah yang lebih besar dari Malaysia dengan APBD yang begitu
besar," kata Prabowo.
Dari penelusuran Kompas.com, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS), luas wilayah Jawa Tengah pada tahun 2017 adalah 32.544,12 kilometer
persegi. Sementara wilayah Malaysia seluruhnya seluas 330.323 kilometer persegi.
3. Anak Presiden Jokowi Tak Lulus Tes CPNS
Jokowi dalam debat perdana menyinggung masalah anak perempuannya,
Kahiyang Ayu, yang tidak lolos CPNS. Menurut dia, ini membuktikan bahwa seleksi
ASN (aparatur sipil negara) di era pemerintahannya sudah berjalan transparan
dan akuntabel. "(Soal tes CPNS) rekrutmennya berjalan dengan transparan,
akuntabel, dan bisa semua orang melihat dan sekarang sudah kita lakukan.
Semuanya bisa cek, hasilnya juga bisa cek, anak saya tidak bisa terima
di situ karena memang tidak lulus," kata Jokowi. Dari penelusuran
Kompas.com, pada 2017, putri sulung Jokowi memang mengikuti tes CPNS sebagai
Pemeriksa Pertama Pemerintah Kota Surakarta.
Berdasarkan keterangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PAN RB) saat itu, Yuddy Chrisnandi, pihaknya menjamin
tidak ada keistimewaan yang diberikan kepada Kahiyang.
Total
nilai Kahiyang saat itu adalah 300, dengan rincian 50 untuk Tes Wawasan
Kebangsaan (TWK), 95 untuk Tes Intelegensia Umum (TIU), dan 155 untuk Tes
Karakteristik Pribadi (TKP). Capaian nilai tersebut tidak memenuhi syarat lolos
seleksi sesuai dengan peraturan yang ada.
4. Pernyataan Prabowo Soal "Tax Ratio"
Indonesia
Prabowo mengklaim bahwa maraknya
korupsi di Indonesia disebabkan penghasilan ASN yang terbilang kecil. Karena
hal tersebut, calon presiden nomor urut 02 ini berjanji akan menaikkan rasio
pajak sehingga gaji ASN dapat meningkat. "Kita tingkatkan tax ratio yang
sekarang berada 10 persen bahkan lebih rendah, saya akan kembalikan ke 16
(persen) tax ratio," ujar Prabowo. Dari data Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan, pada tahun 2018, indeks tax ratio Indonesia mengalami
peningkatan sebesar 0,8 persen, menjadi 11,5 persen.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar